Fakta Menarik Fazerdaze: Penyanyi Solo asal New Zealand yang TernyataBerdarah Indonesia
Fazerdaze Penyanyi Solo asal New Zealand Keturunan Indonesia - Bagi kalian para pecinta sekaligus penikmat music ber-genre indie
pasti sudah tidak asing lagi dengan Fazerdaze a.k.a Amelia Murray. Salah satu single-nya paling booming adalah Lucky Girl, lagu yang sangat candu untuk didengarkan. Amelia sendiri merupakan cewek keturunan
Indonesia yang tinggal di Wellington, New Zealand. Darah Indonesia ia dapatkan
dari sang ibu yang merupakan orang Indonesia sedangkan ayahnya berasal dari
Eropa.
Selain fakta tentang
Fazerdaze yang ternyata keturunan Indonesia, berikut fakta lain Fazerdaze yang
wajib kalian simak. check this out!
Proyek Solo
Kalau Cuma lihat namanya saja, kalian pasti akan mengira kalau Fazerdaze
merupakan sebuah band. Kalian salah! Faktanya adalah Fazerdaze merupakan proyek
solo dari perempuan asal Wellington, New Zealand. Perempuan 24 tahun ini
mengaku merekam sendiri semua proyeknya di kamar dengan bermodalkan laptop,
sound card dan mic saja.
EP DIY a.k.a do-it-yourself
Tidak hanya merekam lagu lewat laptop bermodalkan sound card dan mic
saja, ternyata Amelian juga mengerjakan semua hal yang berkaitan dengan
proyeknya sendirian, termasuk membungkus CD EP. Awalnya, Amelia hanya membuat
50 keping CD. Namun, tak disangka semuanya langsung sold out. Lalu, dia
menambah 50 keping lagi, dan sama seperti cetakan awal, yang kedua pun sama yaitu langsung
sold out.
Coba Rekaman di Studio tapi Gagal
Sebelumnya, Amelia mengaku pernah mencoba untuk melakukan rekaman di
studio, tapi berakhir dengan kegagalan. Menurutnya, apa yang dihasilkan di
studio belum bisa memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan apa yang ia
inginkan. Justru Amelia lebih merasa nyaman dan leluasa dengan rekaman
seadanya, dengan bermodalkan perlengkapan yang bisa dibilang pas-pasan namun
hasilnya sesuai dengan harapannya.
Jatuh Cinta dengan Gitar
Jauh sebelum Amelia menjadi sekarang, ternyata dulu dia memepelajari music
lewat piano. Tapi, menurutnya piano tidak memberikan apa yang dia inginkan,
hingga akhirnya dia pun beralih dan memilih gitar sebagai pelabuhan hatinya. Yang
menarik adalah gitar elektrik yang dia miliki sebenarnya gitar yang ayahnya
belikan untuk kakak laki-lakinya.




Comments
Post a Comment