Dope! 2 Film Indonesia Remaja Underrated yang TernyataCeritanya Keren
Film Indonesia Remaja Underrated - Saat ini Industri film Indonesia sedang mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Hal itu terbukti dari banyaknya film yang rilis dari
berbagai macam genre, seperti horror, action, romance, dan komedi. Bahkan dari
segi alur cerita hingga tokohnya pun beragam dan dan berkualitas. Namun, alur
cerita yang bagus saja tidak membuat sebuah film laku dipasaran.
2 film Indonesia yang akan dibahas ini merupakan film yang
bagus dalam segi alur, sinematografi, dan karakternya. Film yang sangat relatable dengan kehidupan remaja saat ini.
Sayangnya, film ini kurang laku ketika sampai di pemirsa. Berikut 2 film
Indonesia underrated yang ternyata ceritanya keren:
My Generation
Film yang pertama ini rilis pada tahun 2017 dan disutradarai
oleh sutrada kondang Upi Avianto. Seperti yang kita tahu Upi adalah salah satu
sutradara Indonesia yang dikenal sebagai sutradara yang produktif dalam membuat
karya. Upi selalu sukses meluncurkan film-film Indonesia bergenre remaja
seperti 30 Hari Mencari Cinta (2004), Reality Cinta Rock N’ Roll (2006), dan
Radit dan Jani (2008).
Namun, sayangnya film My Generation ini tidak sesukses
film Upi sebelum-sebelumnya. My Generation hanya hampu menarik pemirsa sebanyak
17.453 selama masa penayangan.
Ide cerita My Generation sangat relatable dengan realita
kehidupan anak muda jaman now di kota besar yang kompleks dan penuh dinamika.
Sudut pandang dari film ini juga tidak biasa seperti film remaja pada umumnya
yang hanya menonjolkan cerita cinta nya saja. Film ini memiliki dua perspektif
yang berbeda, dari sisi generasi millennial dan sisi orang tua yang penuh
dengan pesan moral.
Posesif
Film yang di produseri oleh Muhammad Posesif merupakan film
yang dibintangi oleh Adipati Dolken dan Putri Marino yang dirilis pada tahun
2017. Film ini disebut sebagai film pertama yang ber-genre romantic-suspense. Dalam trailer, film ini terlihat seperti
film remaja pada umumnya dimana mengisahkan dua sejoli yang saling jatuh cinta.
Namun, tak disangka ternyata film ini mengangkat sisi lain percintaan remaja
yang sebenarnya banyak terjadi tetapi sering luput dari pembahasan.
Posesif menjadi film yang memberikan banyak pelajaran untuk
anak remaja juga orang tua. Karena peran orang tua pada perkembangan anak di
usia remaja sangat besar. Emosi yang masih belum stabil dan pikiran yang masih
rentan.
2 film yang worth to
watch banget karena mengangkat kisah remaja yang relatable dan berbeda dari yang lain. Langsung aja nonton dua film
ini untuk mengisi weekend kalian
denga kekasih kalian mungkin? Tapi jangan Cuma nonton aja dong, berikan sang
terkasih bunga cantik dari Toko Bunga Jakarta. Pasti suasana nonton kalian akan
lebih mengasyikan hehe.
Comments
Post a Comment